Total Pageviews

Wednesday, January 18, 2012

Cemburu

Cemburu kerap tersulut saat mendengar atau menjumpai pasangan dekat dengan wanita lain. Meski rentan memancing pertikaian yang berujung kehancuran hubungan, munculnya rasa iri bercampur amarah ini justru bisa menjadi penghangat hubungan. Asal, mampu mengelolanya dengan baik.

Rasa cemburu lumrahnya muncul seiring perasaan cinta atau sayang terhadap pasangan. Rasa ini muncul karena takut kehilangan pasangan atau pasangan berpaling ke wanita lain.

Perlu strategi kontrol diri untuk melawan perasaan itu. Dengan pengelolaan rasa yang baik, munculnya perasaan itu justru bisa membuat hubungan semakin hangat tanpa memicu pertikaian sengit yang berpotensi menghancurkan hubungan.

Mengapa cemburu itu dikata baik? Munculnya rasa ini adalah pertanda bahwa Anda benar-benar peduli dengan pasangan. Secara biologis, rasa ini muncul sebagai sinyal tubuh merespons suatu hal yang berpotensi membahayakan dirinya.

Cemburu merupakan bentuk spontan perlindungan diri. Dalam konteks hubungan, rasa ini menjadi hal baik yang mendorong Anda melindungi hubungan dari ancaman bahaya.

Yang menjadi masalah adalah cara mengelola cemburu. Tanpa pengelolaan yang baik, munculnya rasa ini rentan menyulut pertikaian tanpa penyelesaian tuntas. Bahkan, tak mustahil berbagai persoalan lampau yang sebenarnya tak ada hubungannya turut dipermasalahkan.

Jadi apa yang harus dilakukan saat rasa itu muncul? Anda harus mengajak pasangan bicara. Jangan terobsesi menyalahkan, beri kesempatan pasangan menjelaskan. Selalu berangkat dengan niat melindungi hubungan, bukan memancing pertengkaran. 

Lima pertanyaan menilai kadar bahaya 

1. Apakah pasangan tertarik secara seksual pada wanita itu?
2. Apakah Anda menemukan pasangan berfantasi dengan wanita lain?
3. Apakah pasangan merasa tertarik secara emosional dengan wanita lain?
4. Apakah pasangan membuka diri dan berbagi informasi pribadi dengan wanita lain?
5. Apakah sesuatu terjadi antara pasangan dan wanita lain yang disembunyikan?

Lewat sejumlah pertanyaan itu, Anda bisa memainkan logika untuk menilai apakah rasa cemburu itu sinyal serius atau hanya cemburu buta. Jika cemburu itu ternyata tak beralasan, jangan gengsi untuk meminta maaf. Dijamin, akan menjadi momentum yang penuh kemesraan.

No comments:

Post a Comment